Waspada Flu Singapura (HFMD): Penyakit Menular yang Sering Menyerang Anak

Flu Singapura, atau yang secara medis dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang sangat menular dan umum terjadi pada anak-anak, terutama balita. Meskipun namanya mengandung kata "Singapura", penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan seringkali menyebabkan kepanikan di kalangan orang tua karena penularannya yang cepat dan gejalanya yang khas.

Apa Itu Flu Singapura (HFMD)?

Flu Singapura adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dari kelompok enterovirus, yang paling sering adalah Coxsackievirus A16 dan terkadang Enterovirus 71. Penyakit ini dinamakan "Penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut" karena munculnya ruam atau lepuh di area-area tersebut.

HFMD biasanya merupakan penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya (self-limiting) dalam waktu sekitar 7 hingga 10 hari. Namun, infeksi oleh Enterovirus 71 harus diwaspadai karena berpotensi menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

Gejala Khas Flu Singapura

Gejala HFMD umumnya muncul 3 hingga 6 hari (masa inkubasi) setelah terpapar virus. Gejala awal seringkali menyerupai flu biasa, tetapi diikuti dengan tanda-tanda yang lebih khas:

Gejala Awal:

  • Demam (ringan hingga tinggi).

  • Nyeri tenggorokan.

  • Penurunan nafsu makan.

  • Badan terasa tidak enak atau lesu.

Gejala Khas (Muncul 1–2 hari setelah demam):

  • Lesi di Mulut: Munculnya sariawan yang menyakitkan (vesikel) di lidah, gusi, bagian dalam pipi, dan tenggorokan. Ini sering membuat anak sulit menelan dan minum, berisiko menyebabkan dehidrasi.

  • Ruam di Tangan dan Kaki: Munculnya ruam berwarna merah yang terkadang berbentuk bintil atau lepuh berisi cairan. Ruam ini umumnya tidak gatal, tetapi bisa terasa nyeri saat disentuh dan sering ditemukan di telapak tangan dan telapak kaki.

  • Area Lain: Ruam juga dapat muncul di area lain, seperti bokong, lutut, atau siku.

Penyebab dan Cara Penularan

Flu Singapura menyebar dengan sangat mudah, terutama di lingkungan padat seperti tempat penitipan anak, sekolah, atau area bermain.

Penyebab Utama:

Virus kelompok Enterovirus, terutama Coxsackievirus A16.

Cara Penularan:

Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita yang terinfeksi:

  • Jalur Fekal-Oral: Kontak dengan feses (tinja) penderita, misalnya saat mengganti popok atau setelah menggunakan toilet, dan kemudian menyentuh mulut tanpa mencuci tangan.

  • Kontak Langsung: Menyentuh air liur, lendir hidung, cairan dari lepuh/ruam yang pecah, atau tetesan (droplet) pernapasan saat penderita batuk atau bersin.

  • Kontak Benda Terkontaminasi: Menyentuh permukaan atau benda (seperti gagang pintu, mainan) yang telah terkontaminasi virus, lalu menyentuh mulut, mata, atau hidung.

Penting: Virus ini dapat tetap berada di tubuh dan menular melalui feses selama beberapa minggu, bahkan setelah gejala fisik menghilang.

Komplikasi yang Perlu Diwaspadai

Meskipun sebagian besar kasus HFMD bersifat ringan, orang tua harus mewaspadai komplikasi, terutama jika anak mengalami demam tinggi berkepanjangan, muntah parah, atau gejala neurologis. Komplikasi yang jarang namun serius meliputi:

  • Dehidrasi: Paling umum, akibat anak menolak minum karena sariawan yang menyakitkan.

  • Meningitis Virus (Aseptik): Peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang.

  • Ensefalitis: Peradangan otak yang sangat jarang namun mengancam jiwa.

Pengobatan dan Pencegahan

Saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan antivirus spesifik untuk Flu Singapura. Penanganan berfokus pada meredakan gejala.

Pengobatan (Bersifat Suportif):

  1. Obat Penurun Demam dan Pereda Nyeri: Pemberian obat seperti Paracetamol atau Ibuprofen (sesuai anjuran dokter) untuk mengatasi demam dan nyeri.

  2. Cairan yang Cukup: Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang memadai untuk mencegah dehidrasi. Minuman dingin dapat membantu meredakan nyeri tenggorokan. Hindari makanan/minuman pedas atau asam.

  3. Istirahat Cukup: Membantu proses pemulihan tubuh.

Pencegahan: Kunci Utama

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghentikan penyebaran HFMD.

  • Cuci Tangan Rutin: Ajari anak dan seluruh anggota keluarga untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah dari toilet, setelah mengganti popok, dan sebelum makan.

  • Jaga Kebersihan: Bersihkan dan disinfeksi permukaan dan mainan yang sering disentuh, terutama di tempat penitipan anak atau sekolah.

  • Hindari Kontak Dekat: Hindari berciuman, berbagi alat makan/minum, dan kontak dekat dengan penderita.

  • Isolasi Penderita: Penderita, terutama anak-anak, sebaiknya diisolasi (tidak ke sekolah atau tempat umum) sampai gejala sembuh total untuk mencegah penularan lebih lanjut.


Ingat: Jika Anda mencurigai anak atau diri Anda mengalami gejala Flu Singapura, terutama jika gejala semakin memburuk atau terjadi dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.