Mengenal Penyakit Tifus (Typhoid Fever)

Pengertian

Tifus atau demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini umumnya menyerang saluran pencernaan dan menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri. Tifus masih banyak dijumpai di negara berkembang, termasuk Indonesia, karena sanitasi dan kebersihan makanan yang kurang terjaga.


Penyebab dan Penularan

Penyakit tifus disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penularan biasanya terjadi melalui:

  • Mengonsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi kotoran penderita.

  • Kebersihan tangan yang buruk setelah menggunakan toilet.

  • Air yang tidak higienis.


Gejala Tifus

Gejala tifus biasanya muncul 7–14 hari setelah bakteri masuk ke tubuh, meliputi:

  • Demam tinggi yang naik bertahap.

  • Sakit kepala.

  • Lemas dan nyeri otot.

  • Gangguan pencernaan (diare atau konstipasi).

  • Nyeri perut.

  • Lidah tampak kotor di bagian tengah dengan tepi merah.

Jika tidak segera ditangani, tifus bisa menimbulkan komplikasi serius seperti perdarahan usus atau kebocoran usus.


Diagnosis

Untuk memastikan penyakit tifus, dokter biasanya melakukan:

  • Pemeriksaan fisik.

  • Tes laboratorium (tes Widal atau kultur darah) untuk mendeteksi bakteri Salmonella typhi.


Pengobatan

Pengobatan tifus dilakukan dengan:

  1. Antibiotik ? untuk membunuh bakteri penyebab.

  2. Istirahat cukup ? penderita perlu banyak beristirahat.

  3. Asupan cairan ? mencegah dehidrasi.

  4. Makanan bergizi ? berupa makanan lunak yang mudah dicerna.

Pada kasus berat, pasien perlu dirawat di rumah sakit agar mendapat pengawasan ketat.


Pencegahan

Pencegahan tifus dapat dilakukan dengan cara:

  • Mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet.

  • Mengonsumsi makanan yang matang dan air minum yang bersih.

  • Menjaga kebersihan lingkungan.

  • Vaksinasi tifoid untuk orang yang berisiko tinggi.


Kesimpulan

Tifus merupakan penyakit infeksi serius yang perlu mendapat perhatian. Meski bisa diobati dengan antibiotik, pencegahan tetap lebih baik melalui pola hidup bersih dan sehat. Dengan menjaga kebersihan makanan, air, dan tangan, risiko penularan tifus dapat diminimalkan.