- oleh adminpuskesmas
- 02 Oktober 2025 10:48:42
- 123 views

Gizi buruk adalah kondisi ketika seseorang, terutama anak-anak, mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu lama sehingga tubuh tidak mendapatkan energi, protein, dan zat gizi lain yang cukup untuk pertumbuhan serta fungsi tubuh. Masalah ini masih banyak ditemukan di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia, dan menjadi salah satu penyebab tingginya angka kesakitan serta kematian pada balita.
Penyebab Gizi Buruk
-
Asupan makanan tidak seimbang
Anak hanya mengonsumsi makanan dengan kalori rendah dan minim protein. -
Penyakit infeksi
Infeksi seperti diare, TBC, atau campak dapat memperparah kekurangan gizi. -
Kondisi ekonomi dan kemiskinan
Keterbatasan daya beli membuat keluarga sulit menyediakan makanan bergizi. -
Kurangnya pengetahuan tentang gizi
Orang tua tidak memahami pentingnya pola makan seimbang. -
Lingkungan yang tidak sehat
Sanitasi buruk meningkatkan risiko penyakit infeksi yang berhubungan dengan gizi.
Dampak Gizi Buruk
-
Gangguan pertumbuhan ? Anak menjadi pendek (stunting) atau kurus (wasting).
-
Menurunnya daya tahan tubuh ? Anak mudah sakit.
-
Gangguan perkembangan otak ? Kecerdasan menurun, prestasi belajar terganggu.
-
Meningkatnya risiko kematian pada balita.
-
Dampak jangka panjang ? Menghambat produktivitas saat dewasa.
Pencegahan Gizi Buruk
-
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
-
Pola makan seimbang dengan karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
-
Pemantauan tumbuh kembang anak melalui posyandu.
-
Pencegahan dan pengobatan infeksi dengan menjaga kebersihan lingkungan.
-
Edukasi gizi bagi keluarga, khususnya ibu.
-
Program pemerintah seperti pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita gizi kurang.
Kesimpulan
Gizi buruk bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi. Pencegahan harus dilakukan sejak dini dengan pemberian gizi seimbang, pemantauan kesehatan anak, serta dukungan dari keluarga dan pemerintah. Dengan perhatian bersama, angka gizi buruk dapat ditekan dan kualitas generasi mendatang dapat lebih baik.